preloader
Scroll to top

Kelebihan dan Kekurangan Trafo distribusi tipe Oli dan Trafo distribusi tipe Kering

Kelebihan dan Kekurangan Trafo distribusi tipe Oli dan Trafo distribusi tipe Kering

1) Media Pendinginan

Pada trafo distribusi tipe Oli menggunakan oli sebagai penghantar panas, kemudian panas tersebut dilepaskan melalui sirip radiator. Karena oli yang dipakai memiliki flash point pada temperatur 160-180 derajat (oli mineral), maka trafo distribusi tipe Oli perlu diletakkan di tempat terpisah kalau-kalau terjadi kebakaran pada trafo tidak membahayakan ruang publik.

Sedangkan pada trafo kering, coilnya terekspose udara sehingga panas bisa langsung dilepaskan. Biasanya pelepasan panas dibantu fan yang dipasang pada bagian bawah trafo tersebut. Material resin yang dipakai tahan api (fire retardant) sehingga aman diletakkan di dalam bangunan.

 

2) Perawatan

Trafo oli membutuhkan perawatan seperti purifikasi/penggantian oli secara berkala, penggantian packing bushing, pemeriksaan torsi bushing dan torsi koneksi-koneksinya, penggantian silika gel pada breather, dan lain-lain.

Trafo kering hanya memerlukan pemeriksaan torsi secara berkala pada busbar koneksinya. Tidak ada potensi kebocoran oli.

 

3) Efisiensi

Trafo oli lebih efisien dibandingkan trafo kering karena dimensi pada trafo oli lebih leluasa, sedangkan ukuran trafo kering terbatas pada dimensi moulding cast resin.

Trafo kering lebih rentan terhadap overheat dan rugi-rugi yang tinggi saat mengalami beban berlebih.

B&D Transformer saat ini berpengalaman membuat trafo kering sampai dengan 5 MVA, dan trafo oli sampai dengan 167 MVA 275 kV (Power Transformer).

 

4) Noise

Pada literatur lain dijelaskan trafo kering resin lebih bising dibandingkan trafo oli. Noise ini disebabkan karena fenomena magnetostriction yang menyebabkan dimensi inti besi berubah (meregang & menyusut) ketika termagnetisasi (pada skala yang sangat kecil). Ketika tidak termagnetisasi maka dimensi inti besi akan kembali pada ukuran semula, sehingga menyebabkan bunyi dengung pada trafo.

Namun sepanjang pengalaman kami, kebisingan pada kedua trafo ini pada beban normal relatif sama, tidak lebih dari 60 dB.

 

5) Dielektrik

Kelebihan : Trafo kering memilki partial discharge yang lebih rendah dibandingkan trafo oli. Trafo kering juga lebih tahan sort circuit, dan memiliki ketahanan lightning impact / impuls (sambaran petir) yang lebih baik.

Namun rugi-rugi (losses) pada trafo kering relatif lebih tinggi dibandingkan trafo oli.

 

6) Harga

Pada kapasitas yang sama, harga trafo cast resin lebih tinggi dibandingkan trafo oli. Hal ini sebanding dengan kelebihan yang ditawarkan trafo kering.

Pada aplikasi di lapangan, customer akan cenderung memilih trafo kering jika trafo hendak diletakkan di dalam bangunan bertingkat, dan akan memilih trafo oli jika memang trafonya akan diletakkan tempat yang terisolir dari ruang publik. Untuk trafo dengan kapasitas yang besar (di atas 5 MVA) akan lebih baik menjatuhkan pilihan pada trafo oli terkait efisiensinya.